Makassar | BugisMakassar.Info – Seorang siswi disabilitas sensorik pendengaran berusia 15 tahun di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Makassar, Sulawesi Selatan, diduga diperkosa oleh oknum guru di sekolahnya, Sabtu 16/11/2024.
Menurut tante korban inisial Hj (40) bahwa awalnya keponakan mengaku dipaksa oleh terduga pelaku dan diperkosa di area toilet sekolah.
“Saat itu, Keponakanku pulang tiba-tiba langsung menangis histeris lalu saya tanya pakai bahasa isyarat bahwa diangkat bajunya lalu diremas payudaranya,” ujarnya dilansir detik.com
Hj mengatakan, kejadian itu berawal dari korban pulang sekolah dengan kondisi menangis dan mengadu kepada dirinya pada Senin (11/11), setelah itu Korban bersama keluarganya menuju sekolah dan menemui kepala sekolah, Selasa (12/11).
“Kita bertiga didudukkan sama kepala sekolah lalu mulai cerita sama ini keponakanku yang korban, dia bilang bagaimana kejadiannya? Kejadian di mana? Dan jam berapa? Dan pada akhirnya ditanya siapa? Keponakanku menunjuk satu tas di ruangan itu dia tunjuk tasnya (pelaku),”jelasnya.
Hj melanjutkan, dirinya meminta kepada kepala sekolah untuk menghadirkan oknum guru pemilik tas tersebut. Kepala sekolah kemudian menelepon oknum guru tersebut untuk datang.
“Setelah kepala sekolah menelepon masuklah salah seorang guru, dan tiba-tiba keponakanku ini langsung histeris sambil tunjuk-tunjuk ini orang histeris sekali,” lanjutnya.
Hj mengungkapkan, saat itu oknum guru tersebut tidak mengakui perbuatannya. Oknum guru ini bahkan menantang keluarga korban untuk melakukan visum atas tuduhan tersebut.
“Dia bilang bukan saya pelakunya dan saya bilang tidak mungkin keponakanku tunjuk histeris kalau bukan kamu pelakunya. Kalau begitu dia bilang visum saja langsung karena ada bekas goresan ditangannya,” ungkapnya.
“Keponakanku kasih lihat goresan dia ditarik diangkat bajunya masuk tangannya pelaku, keponakanku sempat mau lari tapi ditarik. Ada goresan di tangan sebelah kiri ditarik, terus dia bilang visum saja kalau memang ada bekas kukuku di situ,” sambungnya.
Hj menyebut mereka sempat dimediasi oleh ketua yayasan SLB bersama pihak guru dan meminta agar kasus ini diselesaikan dalam dua hari. Namun karena tidak mendapatkan kabar, pihak keluarga korban bersama Bhabinkamtibmas Polsek Tamalanrea kembali mendatangi sekolah pada Kamis (14/11).
“Mereka hadirkan (oknum guru terduga pelaku) dan tetap dia tidak akui. Satu setengah jam kemudian datang keluarga saya, makanya hari Kamis itu diamankan di Polres,” sebutnya.
Hj menuturkan, mereka telah melaporkan dugaan pemerkosaan ini ke pihak Polrestabes Makassar. Korban mengaku sudah beberapa kali disetubuhi dan dicabuli di area sekolah.
“Terduga pelaku ini pelototi matanya sampai keponakanku ketakutan jadi keponakanku ini diancam dengan di matanya dari terduga pelaku gurunya. Keponakanku mengaku bahwa sudah pernah disetubuhi sudah berulang kali bukan cuma permasalahan remas payudara seperti laporanku di awal,” bebernya.
“Dia bilang dengan bahasa isyarat lokasinya di WC sekolah,” tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana, membenarkan kejadian ini. Mereka masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
“Ya masih lidik ya. Tunggu perkembangannya malam ini ya,” singkatnya.
lp ; Nurfadila