Gowa | BugisMakassar.Info – Terbongkar Aktivitas Kepala Lapas Perempuan (LPP) Bollangi Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga jadikan para narapidana (Napi) sebagai mesin ATM, Jumat 01/03/2024.
Dugaan tersebut terungkap dari salah satu mantan napi yang baru-baru ini bebas bersyarat, bahwa banyak pelanggaran yang diduga dilakukan oleh para oknum LPP Bollangi yang dia ketahui termasuk kepala Lapas sendiri.
Namun sumber tersebut mengatakan informasi yang terupdate didalam LPP Bollangi iyalan seorang napi kasus Narkoba Inisial Hj. MN, dimana diduga keluar dari Lapas dengan alasan sakit ingin berobat
“Saat ini Ratu narkoba Hj.MN keluar berobat pada hari Kamis 22 Februari 2024 hingga saat ini belum kembali” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya pada saat diwawancarai oleh awak media, Senin (26/02)
Hironisnya sumber menyebut ketika napi ingin berobat diluar Lapas diduga harus menguarkan uang hingga puluhan juta rupiah.
“Kalau keluar begitu napi sudah pasti membayar mahal apalagi Hj. MN orang kaya banyak uangnya karena dia bandar, berapapun pasti dia bayar, dia keluar dari lapas bukan kali pertamanya pada saat saya masih didalam beberapa kali dia keluar begitu dengan alasan berobat namun pulang kerumahnya karena membayar kepada Kalapas” ungkap Sumber dihadapan awak media.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kalapas LPP Bollangi Yohani Widayati saat dikonfirmasi bahwa napi tersebut keluar berobat pada hari Kamis 22 Februari 2024, pukul 10.00 siang.
“Iya Hj. MN itu memang keluar berobat pada hari Kamis namun hanya beberapa jam diluar karena dia hanya kontrol atas rekomendasi dari klinik,”ujarnya.
Ia juga menyebut tempat berobat yang direkomendasikan oleh Klinik LPP Bollangi bahwa Rumah Sakit (RS) Kallongtala Syech Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulsel
“Hj. MN memang rutin kontrol di RS Kallongtala Syech Yusuf dan jadwal kontrolnya juga pada tanggal 7 yang akan datang,”jelasnya..
Sementara dikonfirmasi ke Hubungan Masyarakat (Humas) RS Kallongtala Syech Yusuf mengatakan pihaknya membenarkan ada napi perempuan LPP Bollangi yang berkunjung di Poliklinik namun pada hari Sabtu 24 Februari 2024
“Saya sudah konfirmasi ke Poliklinik atas nama yang kita pertanyakan itu betul datang berobat tapi pada hari Sabtu diantar dengan dua orang petugas menggunakan mobil tahanan,”ujar H. Taslim
Sumber juga menyebut kebobrokan yang diduga dilakukan oleh oknum LPP Bollangi diantaranya ketika napi melakukan pengurusan pembebasan bersyarat (PB) dan Cuti bersyarat (CB)
“Yang paling parah ketika napi ingin pengurusan, petugas ingin membantu ketika membayar sejumlah uang sampai puluhan juta, jika permintaan petugas tidak dipenuhi dipastikan pengurusannya akan terhambat dengan alasan tidak jelas, dan oknum tersebut pada saat itu ibu Nisa sebagai Plh Kasi Binadik,”bebernya.
Selain itu, kata sumber, harga yang diduga dipatok oleh oknum LPP Bollangi beragam tergantung dari kondisi keuangan atau kasus yang saat itu dijalani para napi
Tak hanya itu, lanjut sumber, didalam LPP Bollangi diduga ada 2 kamar khusus untuk kasus tindak pidana korupsi (Tipikor), dimana kamar tersebut selayaknya hotel berbintang 5
“Disana itu ada satu blok yang berisikan 2 kamar VIP perabotan lengkap dan seperti hotel Bintang lima namun kamar tersebut hanyak ditempati para napi korupsi, sebelum saya lepas tempat tersebut ditempati oleh salah satu Napi korupsi BRI Pinrang yang 17 cs, jika ingin ditempati napi tersebut harus membayar sekitaran 50 juta, nama blok itu dulunya matahari kini diganti jadi melati,”ungkapnya
Selanjutnya, kata sumber, Kebobrokan Kalapas LPP Bollangi yamg diduga preteli anggarang makan dan minum para napi yang sedang jalani hukuman
“Tiap bulan itu Ibu Kalapas potong anggaran makan minum para napi sekitaran Rp.20 juta, dan ibu Kalapas juga sering menggunakan uang kiriman para napi disana ketika ditransferkan oleh keluarganya, pada saat itu banyak napi yang mengeluh dan meminta kiriman dari keluarganya namun Ibu Kalapas selalu beralasan yang pegang ATM atau rekening tersebut tidak masuk kantor,”bebernya.
Kebobrokan berikutnya kata sumber, oknum LPP Bollangi yang diduga sering melakukan pungutan liar (pungli) terhadap napi yang berduit dengan alasan yang tidak jelas
“Hampir semua petugas disana kuat meminta uang salah satunya Eky dan Nisa serta Kalapas, namun mereka tidak meminta lansung, mereka hanya perintahkan para Kurve untuk meminta atau disuruh menghadap ke ruangan petugas yang menyuruhnya,”tandasnya.
Kemudian Kata sumber, keboborokan oknum para petugas LPP Bollangi Sungguminasa yang sering membantu membawa kue oknum napi untuk masuk di sel padahal kue itu memiliki Narkoba.
“Saat itu petugas inisial (MM) dan (ID) disuruh ambil kue napi yang berada diluar lapas, padahal kie itu ada narkoba didalamnya dan saya lihat sendiri pada malam harinya napi itu pesta narkoba dikamar bersama teman-teman,” terangnya.
Paling parah keboborokan para petugas Pria yang bertugas di LPP Bollangi, Sumber menyebut banyak yang kesandung cinta sesaat kepada para napi yang cantik dan bahenol
“Ada banyak petugas pria disana yang sering kesandung cinta, namun ada dua yang sering melakukan layaknya suami istri termasuk inisial (AD) dan (AL), kemudian perempuan yang dia pacari itu rata-rata pembantu lapas (Kurve), mereka sering melakukan hubungan intim diruangan masing-masing diwaktu sebelum para napi masuk di bloknya,”sebutnya.
Terpisah, Kadivpas Kemenkumham Sulsel Yudhi Suseno saat dimintai tanggapan mengatakan jika informasi dugaan tersebut benar, ia pastikan akan memberi sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
“Jika informasi yang di sampaikan itu benar adanya kami akan tindak tegas tanpa pandang bulu dan akan kami copot Kalapas nya” tegasnya melalui via telfon whatsaap, Senin (26/02)
Lp ; Ops