Gowa | BugisMakassar.Info – Desa Julukanaya, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, saat ini tengah menjadi sorotan publik terkait penggunaan anggaran dana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang diberi nama A’julukana, Selasa 15/04/2025
Dugaan ketidakjelasan dalam peruntukan dana ini memunculkan kekhawatiran di kalangan warga desa, yang merasa berhak untuk mengetahui transparansi pengelolaan keuangan desa yang seharusnya berdampak positif bagi perekonomian lokal.
Diketahui dari data yang diterima awak media pada tahun 2022 Bumdes A’julukana telah menerima Modal sebesar Rp.101.611.200 Juta dari Pemerintah desa, untuk mendirikan banyak usaha seperti usaha Campuran, Foto Copi, BRIlink dan Pembayaran tagihan lainnya.
Alih alih demi meningkatkan PAD dan mendapatkan suatu keuntungan malah Bumdes tersebut Kini terlihat macet dan tertutup.
Adapun tujuan dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sebagai berikut
– Mendayagunakan potensi ekonomi, sumber daya alam, dan sumber daya manusia
– Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan mendorong pembangunan ekonomi lokal serta memberikan pelayanan kepada masyarakat
– Memberdayakan masyarakat desa
Mengurangi ketergantungan masyarakat desa terhadap kota yang
memanfaatkan potensi dan aset yang dimiliki desa.
Terpisah, bendahara Bumdes A’julukana Nuraeni Dg Cora saat di konfirmasi menyampaikan, tidak jalanmi pak selama saya pergi, rusak juga mesinnya toh.
“Usaha BRIlink juga sudah tertutup dan kini beralih membuka usaha Gas Elpiji tetapi sudah di kelola langsung oleh Direktur Bumdes A’julukana,” singkatnya.
Sementara Direktur Bumdes A’julukana Ramli Dg Rurung saat di konfirmasi melalui via whatshaap Menyampaikan hal yang sama yang di katakan bendahara Bumdes
“Begini itu BRIlink macetki karena itu waktu rusak dia punya mesin sementara juga pendapatannya juga tidak seberapa ji jadi begitumi Kondisinya,”ujarnya.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan tentang transparansi pengelolaan anggaran Bumdes A’julukana dan apakah dana yang diterima dari Pemerintah Desa telah digunakan secara efektif dan efisien. Warga desa berharap agar pengelolaan keuangan desa dapat lebih transparan dan berdampak positif bagi perekonomian lokal(*/red)
lp ; zulaikha