Bugis Makassar Info
Bugismakassar.info | portal online yang menyajikan beragam topik informasi yang berskala lokal, hingga nasional. Dengan komitmen untuk senantiasa menghadirkan berita-berita terupdate tajam terpercaya dan akurat.

Update :

Kasat Reskrim Polres Takalar; Kasus Dugaan Seorang Bidan Puskesmas Mappakkasunggu Bunuh Diri, Sementara Menunggu Hasil Visum

Takalar | BugisMakassar.Info – Kasus dugaan bunuh diri seorang bidan puskesmas mappakasunggu di wilayah lo kabupaten takalar menjadi tanda tanya dikalangan publik, dimana banyak beredar issu bahwa korban dikatakan bunuh diri sementara disisi lain dari masyarakat mengatakan ada keganjikan yang diduga dibunuh oleh orang terdekatnya, selasa 28/11/2023.

Kasat Reskrim Polres Takalar IPTU Asnawi saat wawancara bersama tim Poros Rakyat Media Group Indonesia (PRMGI) di Cafe Tene mengatakan bahwa terkait bidan puskesmas mappakkasunggu yang sementara diduga bunuh diri dengan cara gantung diri, untuk sementara kami masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil visum secepatnya, kalau sudah ada hasilnya maka kami akan melakukan rilist didepan rekan-rekan media.

“Untuk saat ini anggota kami sudah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan para saksi ditempat kejadian termasuk keluarga terdekat korban, semoga secepatnya kita ketahui motif korban mengakhiri hidupnya apakah dengan cara gantung diri atau ada penyebab lain biarkan kami bekerja semaksimal mungkin,”ucapnya.

Sebelumnya di beritakan bidan puskesmas nappasunggu menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri akibat tekanan kerja dimana seorang wanita diketahui bernama Nur Alfrida (34) warga Lingkungan Tala, Kel.Sombalalemba, Kec.Pattallasang, Kab.Takalar pada hari senin tanggal 27 Nopember 2023 sekira pukul 09.40 Wita

Kediaman Korban Bunuh Diri di Lingk.Tala Kabupaten Takalar

Menurut keterangan saksi H. Husain Ma’ru (75) yang juga pensiunan PNS, sekaligus mertua korban menuturkan bahwa sekitar pukul 09.00 wita sempat melihat korban di kamarnya sementara mengerjakan pekerjaan kantor dengan menggunakan Laptop.

“Saya sempat pamit kepada korban untuk keluar beli makanan, setelah saya kembali kerumah, kemudian saya langsung menuju kamar korban namun pintu kamar korban dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam, kemudian saya berteriak dan memanggil korban untuk makan namun tidak ada jawaban, sehingga saya berinisiatif untuk mendobrak pintu kamar, setelah pintu kamar terbuka saya kaget melihat korban sudah tergantung diatas tali,”tuturnya.

Sementara dari hasil hasil identifikasi dari Unit Inafis Polres Takalar saat diperiksa hanya terdapat luka lilitan tali pada leher korban, luka irisan pada pergelangan tangan kiri, luka gores di bawah buah dada sebelah kiri dan luka terbuka pada Dada sebelah kiri korban.

“Saat ini barang bukti yang di sudah amankan berupa oleh Unit Inafis pihak Polres Takalar berupa tali, pisau, pisau bedah (Bisturi), Gunting dan Leptop,”ungkapnya.

Keterangan dari suami korban Marwan Dg Nyengka (35) menjelaskan bahwa Almarhuma ada beban pekerjaan, dimana Almarhuma pada akhir-akhir ini sering melamun dan mengeluh ingin pindah kantor,”kata Marwan suami korban

Tim PRMGI Bersama Kapus Mappakkasunggu Kabupaten Takalar

Dari hasil penelusuran tim (PRMGI) dilapangan melalui hasil wawancara bersama Kepala Puskesmas Mappasunggu Musyawirah SKM mengatakan bahwa korban sebelum meningggal dunia sebelum tiga hari yang lalu kami masih sempat sama dan bercanda dan tidak ada kendala terkait tekanan pekerjaan.

“Korban sangat baik mulai dari tutur kata baik, sopan, lembut dan tidak pernah mengeluh bahkan senang selama bekerja di puskesmas mappakkasunggu, kalaupun dikatakan ada tekann kerja kami juga heran, dilain sisi saya sebagai kapus masih menjadi tanda tanya, kok bisa bunuh diri dengan cara menikam dirinya korban padahal baik-baik saja, selebihnya kami tidak bisa terlalu banyak bicara cukup menunggu hasil dari pihak kepolisian,”ucapnya.

Lanjut, penelusuran di kediaman korban dari hasil wawancara (PRMGI) salah satu saksi tetangga korban Inisial SR (65) mengatakan bahwa korban memiliki dua orang anak yang masih kecil, kebetulan korban tinggal bersama kedua mertua, suami dan saudara laki-laki suaminya Inisial TR (30) yang belum menikah.

“Korban keseharian sangat pendiam dan tertutup kalau suaminya kerja di kawasan pabrik batako, sementara saudara suaminya tidak tau dimana kerja, kalau saat kejadian kami hanya melihat mertuanya yang lain tidak ada, nanti semua ada setelah banyak orang itupun lama setelah ditelpon,” katanya

Hingga berita ini dilayangkan tim Poros Rakyat Media Group Indonesia (PRMGI) menunggu hasi visum dari Unit Inafis Polres Takalar(*red).

Lp ; 𝙸𝙼𝙳𝚃 ( 𝙿 𝚁 𝙼 𝙶 𝙸 )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

INFO TERKAIT

JANGAN LEWATKAN

Top Trending